Selasa, 15 April 2008

Rentetan gejolak dada usai TSUNAMI


LOGIKA TERBATA-BATA

Semua terpana
Logika terbata-bata
Semua terjaga
Namun semua kembali gila


panggilan suci pagi hari
Menyapa telinga-telinga” tuli “
Sang babi berbaju insani
Sang insan berbaju babi

Sembah terus berhala hegemoni merajalela
Agar
kusuguhkan tsunami babak selanjutnya

Saat semua rata
Dirtakan angkaramu juga
hanya rumahKU saja
yang tersisa
Logika terbata-bata

Lepaskan keangkuhan fiqih ringkih
AKU dan agamaKU tak akan bisa kau penjara
Oleh tempurung otakmu belaka
yang sempitnya
Menyesakkan dada semua hamba-hambaKU sahaja

Ayo,Kapan lagi kita undang Tsunami

Memang ia datang..Tiada yang undang...

Memang ia menghadang

Semua rencana terbentang

Memang ia datang.. Tiada yang undang

Namun, mungkin kita lupa

Pernah menabung rencana

Mengundang bencana

Dengan dendang yang sama

Lagu indah yang kita banggakan

Tentang kemesraan di pantai kegilaan

Jika kau tahu....

Jika kau tahu bahwa sisa pulsa umurmu masih berjalan

Pakailah untuk SMS, Sarana Menghubungi Setan

Kencan dengan setan

Rencanakan kapan

Sebelum berkencan dengan

kain kafan...!


Kamis, 28 Februari 2008

Jendela Jiwa

Terkadang, disadari atau tidak, diakui atau tidak, saat kita buka jendela jiwa seraya menatap segala phenomena yang ada, datanglah angin segar pencerahan pemikiran tentang "keberadaan" kita yang sesungguhnya tak ada. Nah..saat itulah saat paling jujur untuk segera kita tuangkan sebaris dua baris apa saja sebelum ditelan raksasa angkara murka yang menghentak dan menggertak yg berupaya agar kita terbelalak pada segala yang ditawarkan tipu musihat permainan kehidupan ini!
Saya, bukan siapa-siapa, bukan sastrawan atau penulis puisi, bukan juga sufi yang ditebalkan kawan pada saat memanggil, bukan! Kalau dibilang saya
dukun,okelah memang tiap hari sering duDUK teKun menulis ayat-ayat Allah yang menyapa saya. Hanya ingin berbagi aka adanya phenomena tersebut lewat blog ini. Jika ada yang berkenaan mengomentari apalagi mengkritisi, wah..alhamdulilleehh..kata orang betawi, makasih banget! Lho wong persiden saja penasehtnya kan harus dicari dan dibayar!
Terakhir,
terkadang saya suka baca ayat tersurat tapi malah tersirat bahwa ayat ini cocok untuk menghantam lawan-lawan saya (padaha tak boleh kita ada lawan, setanpun,kalau mau jujur, adalah 'kawan' bermain di
pentas kehidupan ini yang diposisikan menjadi lawan permainan ).
Nah,maka tolong doakan saya semoga saya membaca ayat-ayat Allah,dalam kitab apa saja,qur'an.inzil,burona,tripitaka,dll, ataupun ayat-ayat Allah yang digoreskan di alam ini, semoga saat membacanya itu, saya merasa ayat-ayat itu sedang ngobrol dan menasehati saya. Yang mau memasukkan alamat blog puisi dalam komennya, saya persilahkan dengan senang hati!

Senin, 14 Januari 2008

Dzikir dzuhur




Duhai pencipta dan pemilik rasa..!
Lepaskanlah hamba dari 'raksasa rasa' ingin
memperkosa dunia 
bukanah hamba telahlah mencoba tanggalkan 
busana srigala 
angkara murka? 

bukankah hamba telah berupaya kebiri babi-babi kerakusan diri?

bukankah hamba dah lelah menari tarian monyet cerewet
yang nakal dan pongah!?

Di bulan Haji ini,
di tanah Dikau turunkan para Nabi dan Imam-imam suci,
bukankah telah hamba sembelih 
binatang kebodohan 
dalam 
memaknai cintaMu!? 
Hingga hamba rindukan
 cintaMu yang bermakna? 
tapi..duh! mengapa gerangan masih juga 
terlahir generasi  hewan setan baru dalam diri hamba ini?
 generasi  srigala-srigali tirani arogansi 
bertaring belati-belati  iri hati,benci 
dan cakar-cakar makar, 
generasi babi-babi 
serakah 
yang menjarah
 apa saja
 tanpa kacamata 
apa saja,
 generasi monyet-monyet justifikasi 
 lincah berkilah 
dari satu cabang kebenaran semu 
ke cabang kebenaran absurd jumud, 
yang menari-nari dengan topeng monyet hipokritas membias,
 duh.mengapa ya..? 

Kalaulah tiada Dikau tumbuhkan pohon kesadaran,
bahwa Dikaulah Maha pendidik yang membimbing hamba
dalam menterjemahkan makna cintaMu

dengan hirukpikuk baik buruk
pentas kehidupan ini,
maka tentulah hamba telah lama
hendak minta izin turun panggung

Setelah berapakali hamba ledakkan bom dosa muncrat-muncrat!
Dikau malah guyur hamba dengan hujan nikmat dan rahmat
yang tiada terkira
duh..ampunilah hambaMu yang selalu sok suci ini,
Wahai...Yang RidloNya senantiasa mendahului murkanya..!







Minggu, 13 Januari 2008

mabuk cinta Ilahy





Cermin kotor


Katanya aku berlumpur
Katanya aku harus mandi dan lulur
Katanya aku terbakar takabur
Katanya aku rakus, tak bersyukur
Kata cermin
Dihadapanku tidak main-main
Akankah semua yang terbaca terjamin
Kusadari adanya plus dan min ?
Wahai cermin yang katamu aku kotor
Siapakah aku yang hanya bisa molor ?




Guruku Tengku Lalat

Aku malu saat bercermin pada Pak tengku lalat
Yang katanya jorok suka menjilat
Tapi kubaca ia banyak manfaat
Sedangkan aku menjilat-jilat maksiat
Untuk orang lain kubuat mudarat
Keadaanku dalam ilmu dan harta benar-benar melarat
Tapi lagakku melebihi konglomerat atau teknokrat



Aku dan kecolongan

Jam demi jam tidak diam
Hari-hari yang tiada henti berlari
Minggu-minggu seperti tak mau menunggu
Bulan-bulan berjalan tiada pelan-pelan
Tahun tahun menuntun kita menuju kapan kita kembali pikun
Culun
Waktu yang bisu
Tapi bersama kita selalu
Adalah buku
Catatan tentang gumpalan batu-batu rindu
Rinduku, rindumu, rindu kita tuk bertemu
Dengan Allah Yang Maha Satu

*) Hasil renungan, aku yang slalu kecolongan waktu ’FM07


Guruku Tengku Ulat


Aku ini menjijikkan katanya membuka pengajian
Aku akan terus merayapi jalan hidup ku
Mencari tempat aman gua hiro pengajianku
Dalam gua hiro kontemplasiku
Aku harus mengeliat-geliat


Bertaubat adalah geliat-geliat
Berkhidmat adalah geliat-geliat
Bersabar adalah geliat-geliat
Berusaha keras mengganti kulit akhlak buruk
dengan akhlak hasanah adalah geliat-geliat

Semoga tak ada yang membocori kepompong mandiri
oleh tangan-tangan jahil berduri
dari luar dzikir
agar terukir
indah sayap-sayap kepribadianku

Duh..jika gelaitku lemah
Aku tetap ulat yang kalah
Aku harus kuat menggeliat-geliat
Agar kokoh otot-otot batinku
Dan akupun siap menjadi tengku kupu-kupu

“memamng kuakiui sejujur hati “ katanya lagi
Telah berapa kepompong yang bolong
Oleh duri-duri krcreobohan diri
Hingga aku masih menggeliat-geliat
Mencari kepompong kawah candradimuka diri
Sementara yang lain telah naik kelas
Terbang kea lam cintaNya yang luas
Aku masih saja dipenjara
Diperas
nafsuku yang tak pernah puas
terhempas
usai terperangkap jarring-jaring bodoh dan malas

duh..semoga dalam kepompong yang satu ini
aku kuat dan dahsyat melawan diriku sendiri
menggeliat-geliatkan segala daya upaya ijtihadi
tuk menjadi kupu-kupu raksasa yang menaungi
oleh bunga – bunga cintaNya diharumi dikagumi
siapkan madu-madu iabadah kepadaNya “
begitulah ia menutup kitab pengajiannya
dihadapanku yang masih bengong
dengan pandangan kosong
oh..dimana kan kubuat kepompong…..